August 25, 2014

Don't Judge By Its Cover


Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat diperlukan, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain?”

Sang guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi terlebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”

Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu. “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”

“Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”

Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.”

Zun-Nun sambil tetap tersenyum arif berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”

Pemuda itu bergegas pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”

Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya ‘para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar’ yang menilai demikian. Namun tidak bagi ‘pedagang emas’.”

August 2, 2014

Waktu

Seorang pria muda bernama Jack belajar apa yang paling penting dalam kehidupan dari tetangganya.

Karena karir dan keuangan yg menghadang, membuat Jack jatuh dalam kehidupan yg sibuk sampai terkadang tidak ada waktu untuk bersama keluarganya. Ambisi Jack sangat besar untuk mencari uang dan mengejar karir sampai ia harus berkelana keluar negeri.

Melalui telepon, ibunya berkata kepadanya, “Tetangga kita Mr. Belser meninggal semalam, pemakamannya akan dilaksanakan pada hari Rabu.”
Kenangan terlintas di benaknya saat ia duduk diam mengingat hari masa kecilnya.
“Jack, kau dengar Ibu?”
“Oh, maaf, Bu. Ya, saya dengar. Tapi jujur saya pikir dia meninggal tahun lalu.”
“Mr. Belser selalu teringat kamu setiap melihat Ibu, ia selalu tertawa dan bertanya bagaimana kabar kamu.” kata ibu.
“Saya sangat mencintai rumah tua Mr. Belser itu, saya ingat selalu bermain disana sewaktu saya kecil, dia mengajari saya banyak hal, juga cara memahat patung. Ibu, saya akan segera pulang kesana hari selasa untuk menghadiri pemakamannya.” kata Jack.

Walaupun sibuk, namun Jack menepati janjinya untuk pulang. Pemakaman Mr. Belser sangat kecil dan sederhana. Dia tidak memiliki anak, dan sebagian besar keluarganya sudah meninggal. Malam sebelum pemakaman, Jack harus kembali ke rumah, Jack dan Ibu nya mampir untuk melihat rumah tua sebelah milik Mr. Belser sekali lagi.

Berdiri di ambang pintu, Jack berhenti sejenak. Rasanya seperti menyeberang ke dimensi lain, suatu lompatan melalui ruang dan waktu. Rumah tua tersebut terlihat seperti 20 tahun silam, masih bagus dan rapi persis seperti yang dia ingat. Setiap langkah kenangan. Setiap gambar, setiap furnitur… Jack tiba-tiba berhenti sejenak.

“Ada apa, Jack?” tanya ibunya.
“Kotak itu lenyap.” katanya.
“Kotak apa?”
“Ada sebuah kotak emas kecil yang ia terus terkunci di atas meja, aku sudah bertanya seribu kali apa yang ada di dalam kotak itu, tetapi Mr. Belser tidak pernah memberi tahu apa isinya, ia hanya bilang sebuah benda yang sangat berharga untuk dirinya.” kata Jack.

Jack menduga seseorang dari keluarga Belser telah mengambilnya.

“Sekarang aku tidak akan pernah tahu apa isi kotak emas yang begitu berharga baginya itu.” kata Jack.

Waktu berlalu, sudah sekitar dua minggu sejak Mr. Belser meninggal dan Jack sudah kembali ke negara dimana ia bekerja, lalu sepulangnya dari kerja, Jack menemukan sebuah paket di kotak suratnya. Lalu ia  membuka paket tersebut dan tenyata nampaklah sebuah kotak kecil emas yang terlihat sudah tua dan secarik kertas bertuliskan dari Mr. Belser. Tangan Jack bergetar saat ia membaca surat di dalamnya.

Isi surat Mr. Belser: “Setelah kematian saya, tolong berikan surat dan kotak emas ini kepada Jack, anak dari tetangga saya selama ini yg amat saya sayangi seperti anak saya sendiri. Ini adalah hal yang paling berharga dalam hidupku.”

Lalu sebuah kunci tertempel di bawah surat tersebut, sementara air mata memenuhi matanya, dengan hati-hati Jack membuka kotak tua emas tersebut. Di dalamnya ia menemukan sebuah arloji saku emas yang sangat indah dan terlampir 1 kertas kecil yg bertuliskan: “Jack, Terima kasih atas waktumu. Dari: Mr. Belser”

Jack termenung dan menatap arloji tersebut dan berfikir “Berarti selama ini dari saya kecil, ternyata yang Mr. Belser bilang sesuatu yg paling berharga adalah waktu saya.” Air mata mengalir deras di mata Jack.

Jack kemudian menelepon kantor dan menunda segala meeting dan kerjaan selama dua hari berikutnya. “Ada apa?”Janet, asistennya bertanya.
“Saya perlu menghabiskan waktu dengan anak saya.” kata Jack.
“Oh, omong-omong, Janet, terima kasih atas waktu Anda!” sambungnya lagi.

Pikirkan tentang hal ini. Anda mungkin tidak menyadari bahwa ada orang yang memerlukan waktu Anda, tetapi inilah yang sesungguhnya.
1. Minimal 5 orang di dunia ini sangat mencintai Anda dan mereka rela mati untuk Anda.
2. Setidaknya 15 orang di dunia ini mencintai Anda dalam beberapa cara.
3. Senyum dari Anda dapat membawa kebahagiaan untuk siapapun, bahkan jika mereka tidak menyukai Anda.
4. Setiap malam, seseorang berpikir tentang Anda sebelum mereka pergi tidur.
5. Anda adalah orang spesial untuk orang tersebut.
6. Anda di dunia untuk seseorang.
7. Seseorang mengasihi Anda walau Anda tidak tahu.
8. Selalu ingat pujian yang anda terima. Lupakan tentang komentar kasar.
9. Jika anda memiliki teman baik dan keluarga yg Anda cintai, luangkanlah waktu Anda untuk mereka.
10. Bila Anda berpikir Anda tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, Anda mungkin tidak akan mendapatkannya. Tetapi jika Anda mempercayai Allah untuk melakukan yang terbaik dan menunggu waktu-Nya, cepat atau lambat, maka Anda akan mendapatkannya atau bahkan sesuatu yang lebih baik.
11. Bila Anda berpikir dunia telah berbalik pada Anda, lihat dan pikirkan lagi—kemungkinan besar justru Anda-lah yang berbalik pada dunia.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...