January 9, 2015

WASPADA TAHUN 2015!!!!

INGAT!!!
Mama Laurent (alm) pernah mengatakan bahwa dia tidak mampu lagi meramal setelah tahun 2013, penglihatan tertutup tabir hitam kelam gelap dan kotor. Tahun 2015 penuh duka dan bencana. Air mata di mana-mana. Mata air kering, tak mengalir. Boleh percaya boleh tidak, tapi ramalannya jarang meleset. Kita perlu waspada. Mama Laurent juga mengatakan bahwa akan ada penggantinya yang bisa membersihkan tabir hitam, noda hitam dan kotor itu pada tahun ini.
Siapakah dia...?
Dia adalah Mama Lemon, cairan pembersih yang ampuh menghilangkan noda noda hitam di piring gelas dan panci...
Caranya?
Ya lu baca aja petunjuknya, males banget sih jadi orang!?

December 9, 2014

Missing You


If I hadn't met you,
I wouldn't like you.
If I hadn't liked you,
I wouldn't love you.
If I wouldn't love you,
I wouldn't miss you.

But I did, I do and I will.

I've said it once, I've said it twice, I've said it a thousand fucking times. That I'm okay, that I'm fine, that it's all just in my mind. But this has got the best of me and I can't seem to sleep. I want to scream my lungs out and let the world know that I miss you. But it wouldn't change anything so I'll just keep on pretending I don't. Because I know that you're my could've been, should've been, but never was, and never will be...


November 20, 2014

Hebatnya Huruf T


Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus,

Tukang Tempe Tetap Tabah, "Tempe-tempe", Teriaknya.
Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu,
Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu…Tahu...Tahu…!"
"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe.
Tukang Tahu Tidak Terima, "Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek….!"
Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk!!" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.
Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe.
Tukang Tempe Terjengkang Tumbang Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.
Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut.
"Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu.
Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan.
Tujuh Tempat Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak.
Tukang Tahu Terjerembab.
"Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi.
Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, "Tempe..Tempe..Tempe..!"
Tapi Terus Terdengar Tembakan.
Tukang Tempepun Tertembak Tentara Teroris. Teretetetetetetetetetetetetetetetetet!!!
Tukang Tempe Terkapar Tertembak.
Tukang Tahupun Tertawa Terbahakbahak..
Teletai Teritanya..Tapek Tauuuuukkkkkkkkk!!!

October 31, 2014

September 7, 2014

Father's Love

Once there was a child who was so tired of taking care of his father who is very weak because of his incurable disease. So he carried his father on his back to the most corner of the forest to mislead or misguide him.

On their way to the forest, he was wondering why does his father cut every branch of the trees that they pass by.

So he asked his father, "Father, what are you doing? Why are you cutting those branches?"
And so his father replied, "Son, I cut those branches for you to have signs, so you will easily find your way out here, your way home."

August 25, 2014

Don't Judge By Its Cover


Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat diperlukan, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain?”

Sang guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi terlebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”

Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu. “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”

“Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”

Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.”

Zun-Nun sambil tetap tersenyum arif berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”

Pemuda itu bergegas pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”

Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya ‘para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar’ yang menilai demikian. Namun tidak bagi ‘pedagang emas’.”

August 2, 2014

Waktu

Seorang pria muda bernama Jack belajar apa yang paling penting dalam kehidupan dari tetangganya.

Karena karir dan keuangan yg menghadang, membuat Jack jatuh dalam kehidupan yg sibuk sampai terkadang tidak ada waktu untuk bersama keluarganya. Ambisi Jack sangat besar untuk mencari uang dan mengejar karir sampai ia harus berkelana keluar negeri.

Melalui telepon, ibunya berkata kepadanya, “Tetangga kita Mr. Belser meninggal semalam, pemakamannya akan dilaksanakan pada hari Rabu.”
Kenangan terlintas di benaknya saat ia duduk diam mengingat hari masa kecilnya.
“Jack, kau dengar Ibu?”
“Oh, maaf, Bu. Ya, saya dengar. Tapi jujur saya pikir dia meninggal tahun lalu.”
“Mr. Belser selalu teringat kamu setiap melihat Ibu, ia selalu tertawa dan bertanya bagaimana kabar kamu.” kata ibu.
“Saya sangat mencintai rumah tua Mr. Belser itu, saya ingat selalu bermain disana sewaktu saya kecil, dia mengajari saya banyak hal, juga cara memahat patung. Ibu, saya akan segera pulang kesana hari selasa untuk menghadiri pemakamannya.” kata Jack.

Walaupun sibuk, namun Jack menepati janjinya untuk pulang. Pemakaman Mr. Belser sangat kecil dan sederhana. Dia tidak memiliki anak, dan sebagian besar keluarganya sudah meninggal. Malam sebelum pemakaman, Jack harus kembali ke rumah, Jack dan Ibu nya mampir untuk melihat rumah tua sebelah milik Mr. Belser sekali lagi.

Berdiri di ambang pintu, Jack berhenti sejenak. Rasanya seperti menyeberang ke dimensi lain, suatu lompatan melalui ruang dan waktu. Rumah tua tersebut terlihat seperti 20 tahun silam, masih bagus dan rapi persis seperti yang dia ingat. Setiap langkah kenangan. Setiap gambar, setiap furnitur… Jack tiba-tiba berhenti sejenak.

“Ada apa, Jack?” tanya ibunya.
“Kotak itu lenyap.” katanya.
“Kotak apa?”
“Ada sebuah kotak emas kecil yang ia terus terkunci di atas meja, aku sudah bertanya seribu kali apa yang ada di dalam kotak itu, tetapi Mr. Belser tidak pernah memberi tahu apa isinya, ia hanya bilang sebuah benda yang sangat berharga untuk dirinya.” kata Jack.

Jack menduga seseorang dari keluarga Belser telah mengambilnya.

“Sekarang aku tidak akan pernah tahu apa isi kotak emas yang begitu berharga baginya itu.” kata Jack.

Waktu berlalu, sudah sekitar dua minggu sejak Mr. Belser meninggal dan Jack sudah kembali ke negara dimana ia bekerja, lalu sepulangnya dari kerja, Jack menemukan sebuah paket di kotak suratnya. Lalu ia  membuka paket tersebut dan tenyata nampaklah sebuah kotak kecil emas yang terlihat sudah tua dan secarik kertas bertuliskan dari Mr. Belser. Tangan Jack bergetar saat ia membaca surat di dalamnya.

Isi surat Mr. Belser: “Setelah kematian saya, tolong berikan surat dan kotak emas ini kepada Jack, anak dari tetangga saya selama ini yg amat saya sayangi seperti anak saya sendiri. Ini adalah hal yang paling berharga dalam hidupku.”

Lalu sebuah kunci tertempel di bawah surat tersebut, sementara air mata memenuhi matanya, dengan hati-hati Jack membuka kotak tua emas tersebut. Di dalamnya ia menemukan sebuah arloji saku emas yang sangat indah dan terlampir 1 kertas kecil yg bertuliskan: “Jack, Terima kasih atas waktumu. Dari: Mr. Belser”

Jack termenung dan menatap arloji tersebut dan berfikir “Berarti selama ini dari saya kecil, ternyata yang Mr. Belser bilang sesuatu yg paling berharga adalah waktu saya.” Air mata mengalir deras di mata Jack.

Jack kemudian menelepon kantor dan menunda segala meeting dan kerjaan selama dua hari berikutnya. “Ada apa?”Janet, asistennya bertanya.
“Saya perlu menghabiskan waktu dengan anak saya.” kata Jack.
“Oh, omong-omong, Janet, terima kasih atas waktu Anda!” sambungnya lagi.

Pikirkan tentang hal ini. Anda mungkin tidak menyadari bahwa ada orang yang memerlukan waktu Anda, tetapi inilah yang sesungguhnya.
1. Minimal 5 orang di dunia ini sangat mencintai Anda dan mereka rela mati untuk Anda.
2. Setidaknya 15 orang di dunia ini mencintai Anda dalam beberapa cara.
3. Senyum dari Anda dapat membawa kebahagiaan untuk siapapun, bahkan jika mereka tidak menyukai Anda.
4. Setiap malam, seseorang berpikir tentang Anda sebelum mereka pergi tidur.
5. Anda adalah orang spesial untuk orang tersebut.
6. Anda di dunia untuk seseorang.
7. Seseorang mengasihi Anda walau Anda tidak tahu.
8. Selalu ingat pujian yang anda terima. Lupakan tentang komentar kasar.
9. Jika anda memiliki teman baik dan keluarga yg Anda cintai, luangkanlah waktu Anda untuk mereka.
10. Bila Anda berpikir Anda tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, Anda mungkin tidak akan mendapatkannya. Tetapi jika Anda mempercayai Allah untuk melakukan yang terbaik dan menunggu waktu-Nya, cepat atau lambat, maka Anda akan mendapatkannya atau bahkan sesuatu yang lebih baik.
11. Bila Anda berpikir dunia telah berbalik pada Anda, lihat dan pikirkan lagi—kemungkinan besar justru Anda-lah yang berbalik pada dunia.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...