December 14, 2012

Angka Sial Jadi Angka Favorit Chef Juna


Chef JunaJakarta – Angka 13 oleh banyak orang dianggap sebagai pembawa sial. Namun bagi Chef Juna, Chef terkenal yang juga juri Master Chef Indonesia itu angka 13 justru menjadi angka favorit. Executive chef Jack Rabbit ini menjelaskan ia menyukai angka tersebut karena banyak orang yang tidak menyukainya. "Saya suka angka 13 karena banyak orang yang tidak suka dan takut akan angka itu," katanya sambil tersenyum.
Selain angka 13, Chef Juna mengakui kalau ia juga menjadikan angka 8 sebagai angka favorit. Menurutnya angka 8 adalah simbol dari kesempurnaan. "Angka 8 saya suka karena menurut saya angka tersebut perfect, ada dua bulat di angka tersebut," ujar Chef yang sering menyajikan makanan dengan angka 8 dan 13 tersebut.
Namun walaupun sering memakai angka 8 dan 13 dalam sebuah masakan, menurut Chef Juna tidak bisa selalu menjadi patokan baginya, karena terkadang untuk memasak jumlah tersebut tidak bisa digunakan. "Walaupun suka dengan dua angka tersebut, tapi saya tidak bisa selalu menggunakan angka tersebut saat masak, misalnya saat penyajian, terkadang jumlah 8 terlalu sedikit dan 13 terlalu banyak," ungkapnya menutup percakapan.


Sumber: http://idc.centroone.com/index.php/lifestyle/2011/10/1y/angka-sial-jadi-angka-favorit-chef-juna/

Chef Juna: Itu Hal yang Sangat Memalukan



Chef Juna foto isna
Chef Juna (Foto: Isna)
Sewaktu SMA, Chef Juna menyukai musik metal. Di rumah, ia punya sekitar 200 buah kaus yang semuanya berwarna hitam. Setelah menikah, ia menggemari kaus putih.
“Sampai-sampai dulu mantan istri saya meledek, mau kondangan, ya? Sekarang sih, kesukaan saya pada aliran musik ini sudah agak berkurang. Mungkin karena sudah tua, ya, jadi agak pusing juga kalau terus-menerus mendengarnya,” ujarnya sambil tersenyum.
Rock alternatif sekarang lebih banyak jadi pilihan musik Juna. Kalau sedang dalam keadaan santai dan tenang, ia memilih mendengarkan jazz atau soul. Ditanya pernah menyanyi atau tidak, ia menjawab malu. “Pernah juga menyanyi, tapi buat saya itu hal yang sangat memalukan, jadi tidak perlu diulang lagi, hahaha,” tuturnya terbahak.
Semasa bekerja di restoran di Amerika dulu, Juna terbiasa datang pukul 09.00, dua jam sebelum jam buka restoran. Sambil menyiapkan masakan, ia mendengarkan musik. “Seperempat jam sampai lima menit sebelum restoran buka pukul 11.00, musik saya matikan. Saat itu, semua masakan sudah harus siap,” imbuhnya. 
Hasuna

Sumber: http://www.tabloidnova.com

Chef Juna: Ogah Masak di Rumah





Siapa bilang Chef Juna (37) galak, belagu, jutek bin nyebelin? Wait, itu cuma di Master Chef Indonesia kok. Saat Wonder Teen mewawancarai Juna, doi itu gokil, baik hati, doyan bercanda dan smart abesss.

Cowok kelahiran Jakarta, 20 Juli 1975 ini memegang prinsip: serius, tekun, disiplin, fokus dan perfeksionis ketika bekerja. Wajar dunkzzz chef ganteng ini punya seabrek fans loyal. Smile









Trivia:

• Juna pertama punya tato umur saat umur 15 tahun. Tato di bagian punggung bergambar ukiran Bali, ikan hiu dan lumba-lumba itu ia buat di Bali memakai jarum jahit dan mesin buatan tukang tatonya.

• Dapur di rumahnya gak pernah dipakai untuk masak. “Masak iya saya harus kerja lagi di rumah? Mending saya telefon layanan pesan antar atau makan siomay dan mie ayam di pinggir jalan.”

• Di Master Chef Indonesia 2, Juna dianugerahi indra ke-6. Ia seperti diberi kekuatan untuk mengetahui siapa kontestan yang akan pulang. “Itu beneran terjadi. Saya juga bingung.”

• Gak terbersit di hati Juna menjadi chef. Ia berangkat ke Amrik untuk sekolah pilot. “Ketika sekolahnya mandeg, ibu saya gak punya biaya lagi, ya sudah saya akhirnya kerja aja di restoran.”

• Jadi chef itu ibarat kutukan. “Di US, kami kerja dari pagi sampai larut malam. Orang libur, kami kerja. Kami gak pernah merayakan Valentine's day, malam tahun baru atau any other holiday.”

• Hal yang sangat ditakuti Juna adalah gagal menjadi suami yang baik dan gagal menjadi ayah yang baik. “Saya dibesarkan dari broken home familySomeday, saya berharap saya selalu ada untuk mengantar dan menonton anak saya bermain bola atau saat ia bertanding karate.”

• Juna pernah nangis karena Bagus, kontestan Master Chef 2. “Saya nangis karena gedeg dan gondok. Bukan Bagus aja, kontestan lain banyak yang bisa masak, tapi otaknya gak dipakai. Masak seharusnya bukan pakai hati aja.”

• Juna pengin loh jadi kontestan di Master Chef Indonesia. “Acara ini life changing moment. Zaman saya dulu gak ada kompetisi dengan kesempatan sebagus ini.”

• Pssttt... Juna mendapat tawaran menjadi orang penting nomor 2 Iron Chef di Jepang loh.

Sumber: http://www.teen.co.id

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...